Thursday, April 29, 2010

Tegak Berdiri Al-Hambra Mengimbau

Sebuah memori yang terakam kemas masih utuh berdiri :

Dan terimbau...

12 Julai 711 M bersamaan Ramadhan 92 H

"ALLAHU AKBAR!"

Tariq bin Ziyad bersama pahlawan dan perajuritnya berjaya memasuki wilayah Andalusia (kini Sepanyol) melalui selat di antara Morocco dan Andalusia yang menghubungkan antara Samudera Atlantik dengan Laut Mediteranian.

Hampir LAPAN ABAD lamanya Islam berkuasa di Andalusia - 711 M hingga berakhirnya kekuasaan Islam di Granada pada tanggal 2 Januari 1492 M / 2 Rabiul Awwal 898 H. Mereka telah membawa panji-panji ke-Islaman, baik dari segi ilmu pengetahuan, kebudayaan, mahupun segi bangunannya.



Kini bukti kemajuan peradaban Islam suatu masa dahulu di Andalusia masih terlihat dari sisa-sisa bangunan indah yang penuh sejarah dari Toledo hingga ke Granada, dari Istana Cordova hingga ke Alhambra.

Malahan sebahagian sejarawan menyebut, 2/3 gereja-gereja masyhur (cathedral) yang ada di Andalusia adalah bekas masjid.

Dari keindahan itu, lantas lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai pelbagai ilmu pengetahuan, seperti ilmu agama Islam, perubatan, falsafah, matematik, kesusasteraan, geografi, astronomi dan sebagainya. Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan ilmu pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantin dan Baghdad.

Alangkah duka,

di Granada, berakhirnya kejayaan itu.

Disebabkan oleh berbagai konflik dalaman dan perebutan kekuasaan di antara penguasa-penguasa Muslim, maka Raja Ferdinand and isterinya Ratu Isabella berhasil menakluki wilayah kekuasaan Islam.

Alangkah pilu,

Ibnu Massarah diasingkan,
Ibnu Hazm diusir dari tempat tinggalnya di Majorca,
kitab-kitab karya Imam Ghazali dibakar,
ribuan buku dan naskah koleksi perpustakaan umum al Ahkam II dihanyutkan ke sungai,
Ibnu Tufail, Ibnu Rushd disingkirkan.

Nasib yang sama, juga dialami Ibnu Arabi.

Alangkah sayu,

Pertengahan abad ke-16 - Spanish Inquisition, mereka dipaksa menganut Katholik.

Perang Salib - Kita kehilangan perpustakaan-perpustakaan paling berharga yang ada di Tripoli (dikatakan sebanyak 3 juta buku dimusnahkan), Maarrah, al-Quds, Ghazzah, Asqalan, dan kota-kota lainnya

Akhirnya,


GRANADA HANYA TINGGAL KENANGAN.

2 Januari 1492 - Sultan Islam di Granada, Abu Abdullah, untuk terakhir kalinya melihat Al-Hambra. Granada, benteng pertahanan terakhir ummat Islam yang terletak padanya pusat kajian al-Yusufiah dan an-Nashriyyah.

GRANADA HANYA TINGGAL KENANGAN.

Dan nama-nama mereka jua -

- Abu al-Qasim al-Majrithi - pencetus kebangkitan ilmu astronomi (398 H / 1008 M )
- Al-Imam as-Syatibi
- Lisanuddin al-Khatib
- As-Sarqasti
- Ibnu Zamrak
- Muhammad Ibnu ar-Riqah
- Abu Yahya Ibnu Ridwan
- Abu Abdullah al-Fahham
- Ibnu as-Sarah
- Yahya Ibnu al-Huzail at-Tajiibi
- as-Shaqurmi
- Ibnu Zuhri
- Hafsah binti al-Haj
- Hamdunah binti Ziad

dan ilmuwan-ilmuwan lainnya.

IMBAULAH duhai sahabat, jejakkan kaki ke nostalgia al-Hambra,

Kita mahu keindahan itu kembali dan mengatasi segala kebatilan!

"ALLAHU AKBAR!"

Takbir yang dilaungkan Tariq bin Ziyad bagaikan masih bergema di cuping telingaku.

1 comment:

  1. Bilakah kejatuhan kerajaan Islam di Andalusia?Maksud saya,adakah selepas zaman Gelap?

    ReplyDelete